PorosBekasi.com – Proyek revitalisasi Pasar Kranji yang digadang-gadang akan mengubah wajah pasar tradisional di Kecamatan Bekasi Barat sejak 2019, kini justru berubah menjadi potret kegagalan tata kelola. Alih-alih tertata dan modern, kondisi Pasar Kranji kini memprihatinkan, amburadul, kotor, dan terbengkalai.
Revitalisasi yang dimenangkan lelangnya oleh PT Annisa Bintang Blitar (ABB) di bawah pengawasan Pemerintah Kota Bekasi terbukti tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bukannya menata kawasan, pelaksanaan proyek justru menimbulkan persoalan baru yang kian kompleks.
Pantauan di lokasi menunjukkan tumpukan sampah menggunung di sekitar kios pedagang. Penataan lapak yang semrawut semakin memperburuk suasana pasar. Tak hanya itu, keberadaan bangunan kios yang menjorok ke badan jalan menyebabkan kemacetan parah setiap hari di sekitar Jalan Kranji.
Di sisi lain, lahan proyek yang sudah lama terpancang tiang pancang kini terbengkalai. Hanya tampak sisa-sisa material dan pos keamanan yang ditinggalkan tanpa penjaga.
Kondisi semakin pelik setelah muncul kabar, bahwa Direktur PT ABB tengah menjalani proses hukum di Kejaksaan Negeri Kota Bekasi, bahkan sempat ditahan atas dugaan kasus penipuan.
Ironisnya, meski diwarnai masalah dan ketidakberesan, Pemkot Bekasi melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian justru kembali menyerahkan pengelolaan Pasar Kranji kepada PT ABB. Langkah ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah publik.
Dalam surat resmi bernomor 500.2.2 5/1132/Disperindag Pasar Kranji Baru tertanggal 26 September 2025, disebutkan bahwa pengelolaan Pasar Kranji Baru resmi dilakukan kembali oleh PT Annisa Bintang Blitar terhitung sejak 1 Oktober 2025.
Penunjukan ini merujuk pada perjanjian tambahan (addendum) serta berita acara serah terima antara Pemkot Bekasi dan PT ABB, dan ditandatangani oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Ika Indah Yarti.
Namun keputusan tersebut menuai gelombang penolakan dari warga sekitar. Mereka menilai Dinas Perdagangan dan Perindustrian, termasuk Kepala UPTD Pasar Kranji Baru, tidak mampu menjalankan tugasnya secara profesional.
“Rencananya warga akan ajukan protes hingga ancam demo besar-besaran di kantor Wali Kota Bekasi, yang mendesak agar pengelolaan Pasar Kranji Baru dihentikan oleh PT ABB,” ucap salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya.
“Desakan warga juga nantinya meminta kepada Wali Kota Bekasi untuk mencopot jabatan Kepala UPTD Pasar Kranji Baru yang dianggap tidak becus bekerja dengan baik. Saat ini kami masih siapkan skemanya, nanti tunggu aja kelanjutannya,” tambahnya.
Selain itu, sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda setempat berencana mendatangi langsung kantor Wali Kota Bekasi. Mereka menuntut pemerintah agar tidak menutup mata terhadap mandeknya proyek revitalisasi yang sudah bertahun-tahun mangkrak dan tidak memberi manfaat bagi pedagang maupun warga sekitar.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi dari dinas terkait mengenai persoalan Pasar Kranji yang sudah bertahun tahun mangkrak.
Tinggalkan Balasan