PorosBekasi.com – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi sukses menyelenggarakan kegiatan “Food Etnik” sebagai upaya strategis memajukan sektor Industri Kecil Menengah (IKM) melalui inovasi kuliner tradisional.
Acara yang merupakan hasil kolaborasi Disdagperin, IKM Kota Bekasi, dan Tim Penggerak PKK Kecamatan se-Kota Bekasi ini digelar pada Rabu, 26 November 2025, di Balai Patriot Kota Bekasi.
“Food Etnik” menampilkan berbagai kreasi masakan daerah yang diolah secara inovatif. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan kekayaan kuliner Nusantara sekaligus mendorong optimalisasi pemanfaatan bahan baku pangan yang bersumber dari hasil bumi lokal.
Dalam implementasinya, 12 kecamatan se-Kota Bekasi memamerkan beragam inovasi makanan, terutama yang berbahan dasar ikan lokal seperti lele dan gabus. Oahan dikembangkan menjadi hidangan modern tanpa menghilangkan karakter utama kuliner Nusantara.
Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat peluang pengembangan produk unggulan daerah.
Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe mengapresiasi dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurutnya, acara ini menjadi langkah penting dalam memfasilitasi pelaku industri kecil agar dapat meningkatkan kapasitas dan peluang usahanya.
“Melalui pendampingan, pengembangan perangkat usaha, serta publikasi dan promosi makanan khas Nusantara berbasis inovasi dan kreativitas, kegiatan ini menekankan pemanfaatan sumber daya alam lokal, khususnya olahan ikan. Harapannya, sajian ini menjadi makanan yang bergizi, mudah diolah, dan dapat dinikmati oleh semua kalangan,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Bekasi beserta Pokja 3, yang menjalankan peran strategis sesuai salah satu Program Pokok PKK, yakni menggerakkan keluarga untuk pemenuhan kebutuhan pangan yang berkualitas.
Sementara Ketua TP PKK Wiwiek Hargono juga bertugas memimpin penilaian terhadap kreasi makanan etnik yang ditampilkan oleh perwakilan kecamatan. Penilaian meliputi aspek kreativitas, inovasi, pemanfaatan bahan lokal, hingga nilai gizi dan kelayakan produk.
“PKK hadir untuk mendorong keluarga terus berinovasi dalam mengolah bahan pangan lokal agar memiliki nilai tambah dan menjadi kebanggaan daerah,” ucapnya.
Acara “Food Etnik” yang juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Bekasi ini mendapat respons positif dan antusiasme tinggi, terutama dari para pelaku IKM yang berambisi mengembangkan produk kuliner berbasis potensi lokal.
Melalui sinergi lintas sektor ini, Disdagperin Kota Bekasi menegaskan komitmennya untuk mendukung peningkatan kualitas dan daya saing IKM, sekaligus memperkuat identitas kuliner Kota Bekasi sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional.







Tinggalkan Balasan