PorosBekasi.com – Seorang balita berusia satu tahun bernama SNH menjadi sorotan publik lantaran tak mendapat ruang rawat inap di RSUD CAM Kota Bekasi.
Balita malang itu hanya duduk di kursi besi di ruang IGD, meski kondisinya membutuhkan perawatan intensif.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Kota Bekasi, Dirman, berdalih situasi yang dialami balita SNH dikarenakan adanya lonjakan jumlah pasien dalam beberapa waktu terakhir.
“Mungkin bukan hitungan per hari atau per minggu ini, tapi sejak beberapa bulan lalu lonjakan pasien yang datang ke RSUD Kota Bekasi terus meningkat,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).
Dirman menjelaskan, pasien anak, terutama bayi dan balita, memiliki perbedaan dalam sarana serta prasarana pelayanan.
Untuk bayi baru lahir, rumah sakit memiliki ruangan khusus dengan penanganan berbeda dari balita usia di atas satu tahun.
“Jadi balita itu ada yang bayi usia hitungan hari, dan ada juga balita hitungan bulan atau tahun. Itu pun berbeda penanganannya,” paparnya.
Dirman pun menyampaikan permohonan maaf atas keterbatasan ruang rawat inap akibat lonjakan pasien, sehingga ikut berdampak pada SNH.
“Kami meminta maaf jika masih ada kekurangan dalam pelayanan, termasuk jika ada ketidaknyamanan keluarga pasien. Namun kami akan mengevaluasi setiap masukan dan kritik dari masyarakat,” kata Dirman,
Ia menegaskan, proses pemindahan pasien dari IGD ke ruang rawat inap selalu mengacu pada kondisi medis pasien dan ketersediaan tempat tidur. Dalam situasi tertentu, pasien harus menunggu giliran karena kapasitas ruangan terbatas.
“Misalnya pasien yang datang 50 orang, tapi ruangannya baru tersedia untuk 10 orang. Maka sisanya harus bersabar menunggu. Kami tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk semua,” imbuhnya.
Pihak RSUD berjanji akan melakukan evaluasi internal agar kejadian serupa tidak terulang, terutama bagi pasien anak yang membutuhkan penanganan khusus.
Tinggalkan Balasan