Oleh: Tinton Ditisrama, S.H., M.H.
Akademisi Hukum Tata Negara

 

MENTERI Dalam Negeri Tito Karnavian baru-baru ini mengeluarkan Surat Edaran Nomor 300.1.4/e.1/BAK tanggal 3 September 2025, yang meminta kepala daerah mengaktifkan kembali pos ronda atau Siskamling. Arahan ini juga diperkuat dengan Surat Edaran Ditjen Polpum Nomor 000.10.3/e-748/Polpum tanggal 2 September 2025, yang menekankan pentingnya pelibatan tokoh masyarakat, forum-forum lokal, serta deteksi dini gangguan keamanan.

Bagi masyarakat, kebijakan ini bukan hal baru. Di masa lalu, ronda menjadi bagian dari budaya gotong royong. Sayangnya, tradisi itu perlahan memudar, terutama di kota besar seperti Bekasi. Padahal, manfaat ronda bukan hanya menjaga lingkungan tetap aman, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan di tengah kehidupan perkotaan yang makin individualistis.

Tentu, pelaksanaan ronda menghadapi tantangan. Banyak pos ronda di Bekasi yang terbengkalai, penerangan jalan masih minim, bahkan ada warga yang enggan ikut ronda karena kesibukan kerja. Tidak sedikit pula yang merasa keamanan cukup diserahkan kepada satpam kompleks. Jika hanya dipaksakan, ronda bisa berhenti sebatas formalitas.

Namun, dengan dukungan yang tepat, ronda bisa kembali hidup dan relevan. Pemerintah daerah bisa membantu memperbaiki fasilitas pos ronda, menyediakan alat komunikasi sederhana, bahkan memanfaatkan teknologi seperti CCTV lingkungan atau grup WhatsApp warga. Ronda pun bisa dikemas lebih ramah: jadwal bergiliran yang adil, diselipkan obrolan atau ngopi bersama, sehingga terasa ringan dan menyenangkan.

Khusus bagi masyarakat Bekasi, inilah saatnya kita ikut ambil bagian. Kota sebesar Bekasi tidak bisa hanya mengandalkan aparat untuk menjaga keamanan. Dengan ronda, warga bisa saling mengenal, saling menjaga, dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman serta nyaman bagi keluarga.

Mari jadikan ronda bukan sekadar kewajiban, melainkan gaya hidup gotong royong orang Bekasi: ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. Dengan begitu, pos ronda bukan hanya hidup kembali, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan warga kota yang dinamis ini.

Senin 8 September 2025

 

Disclaimer: Opini ini di luar tanggung jawab redaksi

Porosbekasicom
Editor