Dalam pos

PorosBekasi.com – Setelah menuai keluhan warga, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi akhirnya menurunkan petugas UPTD untuk membersihkan tumpukan sampah yang memenuhi aliran Kali Kapuk di sekitar Pasar Famili, Kelurahan Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, Rabu (6/8/2025).

Sampah-sampah tersebut sebelumnya dibiarkan menumpuk berhari-hari, hingga menimbulkan bau busuk menyengat yang sangat mengganggu aktivitas warga sekitar.

Warga menilai respons DLH sangat lambat dan terkesan abai terhadap kondisi lingkungan yang kian memprihatinkan.

Pasalnya, tumpukan sampah dari aktivitas pasar dan limbah rumah tangga telah menyumbat aliran kali dan mencemari lingkungan sekitar.

Petugas kebersihan dari Dinas LH Kota Bekasi akhirnya membersihkan tumpukan sampah yang berada di RT 17 RW 17 Kelurahan Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, yang sebelumnya tak kunjung diangkut hingga menimbulkan bau busuk menyengat, Rabu (6/8/2025).

“Kami menyayangkan sekali tumpukan sampah yang sudah mulai membusuk dan bau menyengat, tapi petugas angkut sampah dari dinas (LH) Pemkot Bekasi lambat, dan seolah-olah sengaja membiarkan numpuk berhari-hari,” keluh Nafih, warga sekitar, Selasa, 5 Agustus 2025.

Tindakan pembersihan ini baru dilakukan setelah warga menyampaikan protes dan kekhawatiran mereka terhadap potensi banjir dan penyebaran sakit penyakit akibat penumpukan sampah yang tak kunjung diatasi.

“Jika dibiarkan berlarut seperti ini, selain bisa menjadi penyebab banjir pastinya menjadi banyak penyakit dari pembiaran sampah seperti ini,” tambah Nafih.

Iyan, warga Pasar Famili lainnya, turut mendesak pemerintah agar tidak membiarkan kejadian serupa terulang.

“Kami minta segera dilakukan pengangkutannya, jangan sampah ini dibiarkan begitu saja, apalagi ini tumpukan sampah sudah berhari-hari seolah sengaja dibiarkan,” ujarnya.

Warga kini berharap Dinas LH tidak hanya bersifat reaktif setelah ada keluhan, tetapi aktif menjaga kebersihan lingkungan secara rutin, terutama di wilayah yang rawan penumpukan sampah seperti sekitar pasar tradisional.

Porosbekasicom
Editor