Dalam pos

Porosbekasi.com – Keberadaan bangunan liar di lahan pengairan di Jalan Kali Baru Barat, Rawa Bebek, Bekasi Barat, Kota Bekasi, kerap menimbulkan macet. Warga pun sudah sangat mengeluhkan kondisi ini.

Tak hanya menjadi polemik dengan isu komersialisasi yang beredar, ribuan bangunan liar yang berdiri di lahan sepanjang 1,5 kilometer itu pun memicu kemacetan panjang.

Para pengguna jalan dibuat kesal dengan kepadatan kendaraan yang terus dialami setiap hari. Mirisnya, tak ada penanganan serius dari pihak-pihak terkait untuk mengatasi masalah ini.

Hingga saat ini belum ada upaya penertiban yang dilakukan. Bahkan, Agus selaku Lurah Kota Baru, mengaku tak mengerti tentang situasi jual beli lahan di lokasi tersebut, meski sudah mendapat informasi.

“Kalau atas nama lurah, waktu itu saya berikan surat teguran berkenaan K3, bukan prihal penertiban pembongkaran bangunan yang ada di atas tanah irigasi,” kata Agus saat dihubungi melalui WhatsApp, Senin (9/6/2025).

Ia berujar, pihaknya tak bisa langsung terjun menertibkan bangunan liar di lahan pengairan tersebut. Perlu adanya koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengetahui batasan-batasan lahan yang akan dieksekusi.

“Untuk penertibannya nanti bersama-sama dengan Dinas Tata Ruang dan Satpol juga OPD terkait lainnya,” tandas Agus.

Ladang Bisnis

Diketahui, lahan pengairan di Jalan Kali Baru Barat, Rawa Bebek, Bekasi Barat, Kota Bekasi, disebut-sebut menjadi ajang komersialisasi. Banyak bangunan yang kabarnya disewakan senilai puluhan juta.

Lahan pengairan sepanjang 1,5 kilometer tersebut dipenuhi ribuan bangunan liar yang katanya disewakan senilai puluhan juta per tahun.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, harga sewa bangunan bervariasi. Seperti salah satu toko plastik yang disewakan sebesar Rp 60 juta pertahun.

Ada pula dua bangunan yang dijadikan minimarket yang juga disewakan. Rata-rata bangunan di lokasi dipasang tarif Rp 35-40 juta.