PorosBekasi.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyoroti pendidikan di Desa Poja, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Minimnya fasilitas sekolah dan rendahnya kesadaran generasi muda akan pentingnya pendidikan, menjadi tantangan tersendiri bagi para mahasiswa untuk memberikan edukasi, pendampingan, literasi, serta motivasi bagi pelajar setempat.

Dua sekolah di Desa Poja, yaitu SMP Negeri 6 Sape Satap dan SMP Negeri 7 Sape Satap, saat ini berakreditasi B. Meski demikian, tantangan pendidikan di desa tersebut cukup besar.

Sarana belajar yang terbatas membuat proses pembelajaran kurang maksimal, sementara anak-anak masih membutuhkan dorongan motivasi untuk mengembangkan diri.

Mahasiswa KKN UNS hadir dengan berbagai program, mulai dari pelatihan literasi, kegiatan motivasi, hingga kampanye peduli lingkungan di sekolah. Generasi muda sebagai agen perubahan di leading sektor, diajarkan pentingnya merawat desa.

Upaya ini mendapat apresiasi dari para tenaga pendidik setempat. Subhan, Kepala SMPN 6 Sape Satap, mengungkapkan rasa terbantunya dengan kehadiran mahasiswa.

“Kami berusaha maksimal mendampingi anak-anak, walaupun fasilitas terbatas. Semangat mereka luar biasa, mereka punya mimpi besar untuk masa depan,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).

Sementara Kepala SMPN 7 Sape Satap, Dedi Iskandar menyebut kualitas pendidikan yang diterima peserta didik sejauh ini masih belum maksimal, lantaran terkendala minimnya sarana prasarana sekolah.

“Sarana dan prasarana masih kurang untuk mendorong digitalisasi sekolah SMPN 7 Sape Satap,” akunya.

Selain memberikan materi tambahan, mahasiswa juga membangun kesadaran tentang pentingnya pendidikan sebagai pondasi perubahan desa. Program ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa percaya diri siswa untuk terus melanjutkan sekolah dan berkontribusi bagi desanya.

Kehadiran mahasiswa KKN UNS di Desa Poja bukan sekadar kegiatan akademik, melainkan bentuk nyata kolaborasi antara dunia kampus dan masyarakat desa. Melalui pendidikan, mereka berupaya melahirkan generasi muda yang lebih berdaya, mandiri, dan siap membangun desa di masa depan.

Porosbekasicom
Editor