PorosBekasi.com – Rencana pembangunan destinasi wisata air di bantaran Kalimalang, Jalan KH Noer Ali, Kota Bekasi, disebut-sebut bakal menelan biaya Rp36 miliar. Dana tersebut digadang-gadang berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) sebuah perusahaan bernama PT Miju Dharma Angkasa.
Namun hal yang mengejutkan, PT Miju Dharma Angkasa ternyata bukanlah korporasi raksasa, melainkan tercatat sebagai sebuah kedai kopi dan makanan bernama Miju Coffee & Nasi Bakar yang beralamat di Trans Park Juanda Bekasi.
Melalui laman profil perusahaannya, entitas ini memang terdaftar resmi sebagai Limited Liability Company atau Perseroan Terbatas (PT). Namun, muncul pertanyaan publik: dari mana sumber dana fantastis Rp36 miliar itu?
Jika ditarik ke belakang, Pemprov Jawa Barat di era Ridwan Kamil sudah mengucurkan anggaran besar untuk revitalisasi Alun-alun Bekasi, pembangunan Creative Center, penataan Kalimalang, hingga pembenahan pasar tradisional.
Kini, di bawah kepemimpinan baru, wacana pembangunan wisata air Kalimalang kembali digulirkan, kali ini dengan skema CSR dari pihak swasta.
Namun, ketika ditelusuri lebih jauh, jawaban terkait latar belakang PT Miju Dharma Angkasa justru buram. Kepala BPKAD maupun Bagian Kerjasama Pemkot Bekasi, memilih bungkam saat dikonfirmasi.
“Kenangan saat masih aktif, makasih share-nya,” kata mantan Kepala BPKAD Kota Bekasi, Darsono, saat dikirimi video dirinya mengikuti rapat bersama PT Miju Dharma Angkasa.
Namun ketika ditanya lebih lanjut, Darsono memilih tak membahas lebih jauh dan melemparkannya ke bagian lain. “Bagian Kerjasama yang lebih tau,” kelitnya.
Sementara Plt Kepala Bagian Kerjasama Pemkot Bekasi, Bilang Nauli, juga enggan menjawab soal rapat ekspose pada 28 Mei 2025 yang membahas minat Kerjasama Operasi (KSO) PT Miju Dharma Angkasa atas lahan milik Pemkot Bekasi. Dalam rapat itu turut hadir Dirut PT Mitra Patriot Perseroda, David.
Pantauan di lapangan menunjukkan, kawasan pedestrian di bawah Tol Becakayu, yang sebelumnya sudah menghabiskan APBD Rp10 miliar, kini menjadi titik proyek wisata air Kalimalang.
Lokasi itu kini tertutup pagar seng dengan tumpukan material di dalamnya, setelah sempat digelar peletakan batu pertama oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.







Tinggalkan Balasan